Intiland Pertahankan Kinerja Pendapatan Usaha
Jakarta, (30/09) – Pengembang properti PT Intiland Development Tbk berhasil mempertahankan kinerja pendapatan pada semester I 2015. Berdasarkan hasil laporan keuangan per 30 Juni 2015, Intiland membukukan pendapatan usaha sebesar Rp993 miliar, atau meningkat 16 persen dari pencapaian periode yang sama tahun lalu.
Perseroan menyampaikan laporan keuangan semester I 2015 pada tanggal 30 September 2015. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan audit laporan keuangan tengah tahunan yang berakhir 30 Juni 2015.
Archied Noto Pradono direktur pengelolaan modal dan investasi Intiland mengungkapkan bahwa meningkatnya pendapatan usaha didorong oleh naiknya nilai penjualan. Sejumlah proyek pengembangan mixed-use & high-rise memberikan kontribusi terhadap pendapatan usaha.
“Pengakuan penjualan proyek kondominium 1Park Avenue dan South Quarter di Jakarta menyumbang kontribusi besar pada naiknya pendapatan pada semester I tahun ini,” ungkap Archied.
Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek mixed-use & high rise masih menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar mencapai Rp613 miliar atau 62 persen dari keseluruhan. Segmen pengembangan kawasan perumahan menyumbang kontribusi Rp274 miliar atau 27 persen.
Sementara sisanya sebesar Rp106 miliar atau 11 persen berasal dari segmen properti investasi yang berasal dari penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, golf dan sarana olahraga. Segmen pengembangan kawasan industri belum mencatatkan kontribusi pendapatan. “Gejolak perekonomian global mendorong para investor mengambil sikap menunggu. Mereka menunda rencana investasinya, sambil menunggu sinyalemen positif untuk kembali masuk. Ini menjadi tren global dan berdampak hampir di semua kawasan industri,” ujar Archied lebih lanjut.
Ditinjau berdasarkan tipe pendapatan usaha, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp887 miliar atau 89 persen dari keseluruhan. Sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang mencapai Rp106 miliar atau 11 persen.
Archied mengakui bahwa kondisi pasar properti sepanjang tahun ini cukup berat. Para pengembang properti menghadapi tantangan turunya minat beli masyarakat. Kendati berhasil meningkatkan pendapatan usaha, namun kinerja profitabilitas perseroan mengalami penurunan. Per 30 Juni 2015, Intiland mencatatkan perolehan laba kotor sebesar Rp397 miliar, atau lebih rendah 9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp436 miliar. Laba usaha tercatat mencapai Rp143 miliar dan laba bersih sebesar Rp130 miliar.
Archied mengungkapkan bahwa penurunan kinerja profitabilitas ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Belum adanya kontribusi pendapatan dari segmen kawasan industri dan meningkatnya beban operasional menjadi faktor yang menekan pertumbuhan laba.
Manajemen perseroan tetap optimistik dalam menghadapi tantangan berat yang akan terjadi hingga akhir 2015. Perseroan telah menyiapkan sejumlah rencana strategis guna mempertahankan dan menjada tren pertumbuhan usaha, salah satunya yakni menyiapkan peluncuran beberapa proyek baru baik di Jakarta dan Surabaya menjelang akhir tahun ini.
Perseroan juga sukses meluncurkan dua tower kondominium Graha Golf di Surabaya. pada peluncuran terbatas beberapa waktu lalu, seluruh unit kondominium di tower pertama terjual habis dan tower kedua terjual hingga 81 persen.