Jakarta, 30/03 – Perusahaan pengembang properti nasional PT Intiland Development Tbk berhasil secara signifikan meningkatkan kinerja keuangan di tahun 2014. Peningkatan hasil kinerja keuangan tersebut terutama ditopang hasil pengembangan proyek baru maupun ekspansi dari proyek-proyek yang sudah berjalan.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2014, Intiland mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp429,1 miliar, atau naik 33 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp323,7 miliar. Sementara laba usaha tercatat mencapai Rp598,5 miliar melonjak 49 persen dari hasil tahun sebelumnya.
Peningkatan laba terutama didorong oleh naiknya pendapatan usaha. Hingga akhir Desember 2014, Intiland membukukan nilai pendapatan sebesar Rp1,83 triliun, meningkat 21 persen dibandingkan perolehan tahun 2013 yang mencapai Rp1,51 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengakui bahwa kondisi sektor properti menghadapi tantangan cukup berat sepanjang tahun 2014. Namun demikian, menurutnya Intiland berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan usaha.
“Dinamika politik dan kondisi makro ekonomi sepanjang 2014 memberikan tantangan cukup berat bagi pelaku industri properti. Tapi lewat strategi pemasaran yang tepat dengan segmen pengembangan yang beragam, kami berhasil menjaga kinerja perusahaan secara positif,” kata Archied.
Intiland di tahun 2014 meluncurkan beberapa proyek baru seperti Regatta tahap II, kawasan pergudangan Technopark di Aeropolis, Cengkareng, Tangerang, pengembangan terpadu Praxis dan Spazio Tower di Surabaya. Perseroan mampu mengantisipasi perubahan pasar dengan meluncurkan beberapa produk pengembangan yang tepat.
Berdasarkan tipenya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp1,62 triliun atau 88 persen dari seluruh pendapatan. Perseroan berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan berkelanjutan (recurring income) menjadi 12 persen atau senilai Rp215 miliar, pada tahun sebelumnya kontribusi pendapatan berkelanjutan tercatat 10,9 persen atau Rp165,55 miliar.
“Kami akan terus meningkatkan kontribusi dari pendapatan berkelanjutan. Seiring selesainya pembangunan gedung perkantoran South Quarter tahun 2015 ini maka akan memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan berkelanjutan perusahaan di masa depan,” jelasnya lebih lanjut.
Kontribusi per segmen
Ditinjau dari segmentasi produknya, kontribusi pendapatan terbesar tahun 2014 berasal dari segmen pengembangan mixed-use & high rise. Segmen pengembangan ini memberikan kontribusi sebesar Rp932 miliar, atau 51 persen dari keseluruhan pendapatan yang dibukukan. Segmen pengembangan kawasan perumahan memberikan kontribusi sebesar Rp317 miliar atau 17 persen.
Kontributor berikutnya yaitu dari penjualan di segmen pengembangan kawasan industri dengan pengembangan Ngoro Industrial Park sebesar Rp368 miliar, atau memberikan kontribusi sebesar 20 persen. Segmen properti investasi (pendapatan berkelanjutan) tercatat memberikan kontribusi sebesar 12 persen atau senilai Rp215 miliar.
Proyek South Quarter tercatat menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp628,8 miliar, atau 34 persen dari keseluruhan pendapatan. Proyek Ngoro Industrial Park mencatatkan penjualan sebesar Rp368 miliar, atau memberikan kontribusi 20 persen.
Seiring perkembangan usaha, Intiland juga berhasil meningkatkan nilai aset perusahaan menjadi Rp9 triliun naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Naiknya nilai aset perusahaan terutama disebabkan adanya peningkatan persediaan sebesar Rp1,01 triliun oleh karena pembangunan proyek Aeropolis, kondominium 1Park Avenue, dan perumahan Serenia Hills dan Graha Natura.
Selain pengembangan proyek-proyek yang telah berjalan, Intiland menyiapkan sejumlah proyek baru yang akan diluncurkan tahun ini. Proyek-proyek baru tersebut antara lain merupakan produk hunian kondominium, perumahan, dan kawasan terpadu.