Intiland Hadirkan Produk Properti Terbaik di Intiland Expo 2017
Jakarta (22/08) – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland;DILD) menggelar pameran properti terpadu yang diberi nama Intiland Expo 2017. Pameran yang menghadirkan produk-produk properti terbaik Intiland ini berlangsung selama empat hari mulai 12 hingga 15 Oktober 2017 di Main Atrium Senayan City, Jakarta.
Susan Pranata Direktur Pemasaran Korporat Intiland menjelaskan, penyelenggaraan Intiland Expo ’17 bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk-produk properti terbaik dari Intiland, khususnya yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya. Perseroan menghadirkan beragam pilihan produk properti di pameran ini seperti kondominium, perumahan, perkantoran, ritel, maupun pergudangan yang berada di lokasi-lokasi strategis.
Keunggulan lokasi dan ketersedian infrastruktur transportasi publik menjadi fokus dan tema utama perseroan dalam menyelenggarakan pameran yang mengusung tema “Connected” atau keterhubungan. Tema ini menegaskan keunggulan lokasi dari proyek-proyek Intiland di Jakarta dan sekitarnya yang saling terhubung dan dilengkapi akses transportasi publik terpadu ke pusat-pusat keramaian, bisnis, dan komersial.
“Lokasi strategis, kemudahan akses transportasi, dan kualitas produk yang baik menjadi poin utama bagi masyarakat untuk mendapatkan produk properti,” kata Susan Pranata.
Pada acara Intiland Expo ’17 Perseroan menghadirkan 11 proyek unggulan. Untuk proyek baru diwakili oleh pengembangan terpadu Fifty Seven Promenade yang baru saja diluncurkan dan mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap rumah tapak, perseroan menghadirkan proyek kawasan perumahan Serenia Hills di Lebak Bulus Jakarta Selatan, 1Park Homes yang berlokasi di Kebayoran, Griya Semanan di Jakarta Barat, Magnolia Residence dan Talaga Bestari yang berlokasi di Tangerang.
Sementara untuk kebutuhan produk apartemen akan diwakili oleh proyek 1Park Avenue dan The Hamilton yang belokasi di Jakarta Selatan serta Aeropolis di Cengkareng, Tangerang. Proyek Aeropolis juga akan menghadirkan produk-produk terbaru seperti pergudangan. Kawasan perkantoran terpadu South Quarter juga akan hadir dengan menawarkan produk perkantoran serta rencana pengembangan tahap kedua.
Menurut Susan Pranata, proyek-proyek tersebut dilengkapi dan memiliki akses mudah ke jaringan infrastruktur dan transportasi publik terpadu seperti mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), kereta, jalur bus TransJakarta, dan jalan tol. Menegaskan tema ini, titik-titik lokasi proyek di area Jakarta dan sekitarnya diterjemahkan sebagai elemen visual dalam logo pameran ini.
“Memiliki properti pengembangan Intiland akan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam mencapai pusat kegiatan dan komunitas sehari-hari. Pembangunan infrastruktur menjadi stimulus dan mendorong pertumbuhan dan kemajuan sebuah kawasan,” ujarnya lebih lanjut.
Pada penyelenggaraan pameran ini, perseroan menyiapkan beragam program promo spesial yang akan menguntungkan para pembeli. Program promo spesial tersebut antara lain adalah diskon hingga 25 persen untuk pembelian properti secara tunai keras (hard cash), dan pembayaran uang muka ringan mulai dari 15 persen. Sepanjang pameran ini juga tersedia promo bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tetap selama tiga tahun mulai dari 4,75 persen yang merupakan kerjasama dengan beberapa bank terkemuka.
Acara Intiland Expo’17 juga akan dimeriahkan berbagai program talkshow dan acara hiburan. Pada program talkshow antara lain mengangkat tentang skenario dan prospek pasar properti, pengenalan dan penanganan penyakit parkison, diskusi mengenai perkembangan anak, dan fotografi.
Gejala Positif
Manajemen perseroan menilai bahwa potret industri properti secara umum, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya mulai menunjukan pertumbuhan positif. Meskipun belum pulih sepenuhnya, namun sinyalemen terjadinya pertumbuhan industri mulai terlihat.
Perseroan optimitik pasar properti akan segera membaik seiring dengan diluncurkannya sejumlah kebijakan pemerintah yang bersifat pro pasar. Beberapa kebijakan tersebut antara lain mengenai perpajakan, kepemilikan properti bagi warga asing, stabilitas suku bunga, keringanan loan to value (LTV) untuk pembelian properti dan iklim investasi yang kondusif.
Susan Pranata mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pasar properti nasional menghadapi tantangan cukup berat. Tren penjualan properti mengalami penurunan cukup signifikan hampir di semua segmen produk dan pasar.
Namun demikian, ia percaya bahwa daya beli masyarakat masih ada, hanya cenderung mengambil sikap menunggu atau wait and see. Dengan penyelenggaraan kegiatan Intiland Expo’17 ini, diharapkan dapat mendorong keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap prospek pasar properti.***