Jakarta | Pengembang properti nasional PT Intiland Development Tbk siap menjadi mitra perguruan tinggi atau universitas untuk tempat belajar bagi mahasiswa arsitektur. Komitmen ini dibuktikan dengan meluncurkan sejumlah program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan dalam rangka menciptakan link and match antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
Program-program tersebut antara lain diwujudkan melalui program kunjungan ke proyek-proyek yang dikembangkan, penyelenggaraan diskusi ilmiah, seminar, penelitian, hingga program magang bagi mahasiswa perguruan tinggi. Program lainnya yakni menyelenggarakan diskusi bagi para mahasiswa arsitektur maupun para arsitek dengan mendatangkan arsitek-arsitek terkemuka dunia, seperti Paul Rudolph dan Tom Wright.
Sebagai upaya pengembangan program ini, Intiland melalui Yayasan Intiland atau Intiland Foundation juga menjalin kerjasama dengan Program Studi Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Institut Teknologi Bandung. Bentuk kerjasama tersebut antara lain dengan menghadirkan divisi Building Information Modeling PT Intiland Development Tbk sebagai dosen tamu dan mentor dalam mata kuliah tersebut dalam mata kuliah Pengenalan BIM Dalam Perancangan.
Agoes Denny Atmodjojo, ketua Intiland Foundation menjelaskan kerjasama ini menjadi salah satu langkah nyata Intiland turut berperan aktif dan memberikan kontribusi positif meningkatkan mutu pendidikan nasional. Bersama Institut Teknologi Bandung, Intiland Foundation ingin turut berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas melalui bidang pendidikan, serta sebagai upaya mendekatkan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Kami siap berbagi pengalaman secara nyata melalui program kerja magang, penelitian, pengenalan proyek, maupun memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan mahasiswi terbaik untuk bergabung di Intiland,” jelas Denny Atmodjojo.
Mata kuliah Pengenalan BIM dalam Perancangan di Program Studi Sarjana Arsitektur ITB akan mengajarkan para mahasiswa mengenai penerapan pembuatan model bangunan melalui perangkat lunak untuk kemudian melakukan analisa mengenai bangunan tersebut dalam perancangan bangunan yang tepat. Sehingga bangunan tersebut dapat mencapai hasil maksimal secara desain, konstruksi, dan operasional.
Menurut Denny Atmodjojo, melalui kerjasama ini mahasiswa yang lulus dengan nilai terbaik akan diberikan kesempatan untuk bekerja di Intiland. Mereka akan mendapat kesempatan terlibat langsung dari mulai tahap perencanaan hingga pengembangan proyek-proyek baru. Program lainnya yakni ikut dalam program plasma, di mana para mahasiswa ikut terlibat dalam pengembangan proyek dengan skala yang tidak terlalu besar bersama tim Intiland. Melalui sistem ini para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan diri dan keterampilan sehingga sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi pertumbuhan pesat bidang properti dan perancangan bangunan.
“Kami sangat senang bahwa divisi BIM Intiland akan berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan BIM dalam merancang berbagai proyek Intiland yang dapat meningkatkan bukan saja pengetahuan, namun pemahaman para mahasiswa saat masuk ke dunia profesional perancangan bangunan,” kata Dr. Ir. Agustinus Adib Abadi, M.Sc, Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur ITB.
Intiland Foundation didirikan untuk menjadi payung dari program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Intiland. Salah satu program kerja Intiland Foundation adalah aktif berkiprah di bidang pendidikan melalui kegiatan pendirian sekolah, dukungan program pendidikan, penelitian, hingga pemberian beasiswa. Kerjasama dengan Prodi Sarjana Arsitektur Institut Teknologi Bandung ini menjadi awal dari langkah Intiland dalam memberikan dukungan nyata kepada lembaga pendidikan. Intiland berharap dapat melakukan kerjasama dengan lebih banyak universitas dan lembaga pendidikan terkemuka lainnya di masa mendatang.
Berkembang Pesat
Program kerjasama dengan lembaga pendidikan ini, tak lepas dari fakta bahwa industri properti nasional berkembang sangat pesat. Tren tersebut juga terjadi di Intiland yang berkembang pesat dengan pembangunan proyek-proyek baru Jakarta maupun Surabaya.
Sejalan dengan itu, komitmen perseroan sebagai pengembang properti penggagas tren (trend setter) diwujudkan dengan mengembangkan banyak proyek yang prestisius saat ini. Beberapa contoh proyek yang sedang dikembangkan antara lain Aeropolis, South Quarter, 1Park Avenue, Serenia Hills, dan Kebon Melati di Jakarta sedangkan di Surabaya terdapat Spazio, Praxis, Sumatra 36 dan lainnya.
Menurut Denny Atmodjojo, pengembangan banyak proyek dengan berbagai konsep ini membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas. Faktor ini juga menjadi salah satu pertimbangan Intiland untuk mencari anak-anak muda bertalenta melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan nasional. Melalui cara ini diharapkan para mahasiswa memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik akan profesinya untuk melengkapi keterampilan akademis yang telah mereka dapatkan di bangku pendidikan.