Surabaya (31/08) – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) memperkuat komitmennya untuk selalu menghadirkan produk-produk properti unggulan yang nyaman, aman, dan mendukung gaya hidup sehat bagi masyarakat. Lebih lagi seperti di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kebutuhan terhadap hunian yang sehat dan nyaman menjadi tren kebutuhan masyarakat secara luas.
Pendiri dan Chief Executive Officer Intiland Hendro S. Gondokusumo berpandangan bahwa pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan di masyarakat. Kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan menjadi prioritas utama masyarakat, termasuk terhadap kebutuhan fasilitas hunian yang menjadi tempat terbaik untuk berlindung dan menjaga keluarga.
“Konsep rumah tidak sebatas bangunan fisik saja. Rumah adalah ‘benteng’ terbaik saat pandemi, tempat kita mengisi kembali energi dan menjernihkan pikiran setelah bekerja, serta menjadi tempat berlindung terbaik bagi keluarga,” ujarnya lebih lanjut.
Ia mencontohnya, selama masa pandemi masyarakat telah terdorong dan terpaksa malakukan perubahan dan penyesuaian gaya hidup. Orang semakin banyak menghabiskan waktu di rumah untuk keperluan pribadi dan bekerja. Kualitas sebuah hunian menjadi faktor sangat penting agar mampu memberikan kenyamanan, kemananan, dan tetap mendukung produktifitas.
Komitmen tersebut diwujudkan Intiland melalui pengembangan beragam karya properti, termasuk produk-produk hunian seperti rumah tapak maupun apartemen. Salah satunya yang terbaru yakni pengembangan konsep rumah sehat di klaster Dandelion, Graha Natura Surabaya.
Klaster hunian yang hanya menyediakan sebanyak 63 unit rumah, selaras dengan tema pengembangan Graha Natura sebagai kawasan perumahan yang mengutamakan healthy living, nature, dan technology. Rumah-rumah di klaster ini memiliki konsep rumah sehat yang compact dan fungsional.
Harto Laksono, direktur pemasaran PT Intiland Grande, anak usaha perseroan untuk pengembangan di Surabaya mengungkapkan bahwa peluncuran klaster Dandelion merupakan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat terhadap hunian sehat di Surabaya. Sejak peluncuran pada pertengahan Agustus 2020, tipe-tipe rumah di klaster ini mendapat sambutan sangat baik dari konsumen, khususnya pasar di Surabaya.
“Dari total 63 unit yang kami siapkan, jumlah konsumen yang berminat sudah diatas 90 persen dan sebagian besar keluarga muda. Keunggulan konsep dan desain serta ukurannya yang compact dan fungsional menjadi daya tarik utama selain faktor harganya yang relatif terjangkau,” ungkap Harto Laksono lebih lanjut.
Tingginya minat calon konsumen terhadap klaster Dandelion, menurutnya, disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, dari sisi lokasi, klaster ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah pengembangan kawasan yang memberikan kemudahan aksesibilitas bagi penghuninya. Kedua, faktor harga unit rumah yang relatif masih terjangkau yakni mulai dari Rp1,1 miliar. Faktor berikutnya yakni keunggulan dari konsep pengembangannya sebagai rumah sehat yang compact dan fungsional.
Tren kebutuhan konsumen terhadap konsep hunian sehat juga diakui oleh arsitek Budhi Harmunanto, pendiri BHA Architecture, firma arsitektur terkemuka di Indonesia. Menurutnya, ada kecenderungan para konsumen, khususnya kelompok profesional muda, sangat memahami dan peduli tentang kesehatan. Mereka punya kreteria dan standar utama dalam memilih rumah, bukan hanya aspek harga, tetapi juga intagible values yang diperoleh dari sebuah bangunan.
Ia mencotohkan bahwa muncul kecenderungan keluarga-keluarga muda, justru menginginkan rumah yang tidak terlalu besar, tetapi mampu memenuhi beragam kebutuhan dan aktivitasnya, serta kualitas suasananya. Fleksibilitas fungsi ruang, kemudahan dalam perawatan, dan faktor kenyamanan suasana menjadi poin-poin penting yang dipertimbangkan.
“Ada kecenderungan keluarga muda mendambakan sebuah rumah yang modern, simple, tetapi fungsional. Ukuran-ukuran tentang kemewahan telah bergeser lebih kepada aspek-aspek yang sifatnya lebih substansial yakni kenyamanan, suasana yang dihadirkan, maupun nilai-nilai yang sifatnya bukan lagi harfiah tetapi yang benar-benar dirasakan,” tegas Budhi Harmunanto.
Ia mencontohkan, penerapan konsep desain arsitektur modern tropikal pada rumah-rumah di klaster Dandelion adalah contoh jawaban dari tren tersebut. Konsep desainnya mengutamakan dan memaksimalkan fungsi-fungsi ruangan. Pemilihan pintu dan jendela yang tinggi dan lebar menambah area bukaan yang fungsinya memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang alami.
“Di sisi lain, kami ingin menghadirkan hunian yang dapat menunjang segala aktivitas penghuninya. Meskipun didesain compact dengan luas lahan terbatas, namun tetap dapat memberikan kesan mewah dan nyaman,” ujarnya lebih lanjut.
Pengembangan klaster Dandelion mengusung konsep gerbang akses tunggal yang menghadirkan kawasan hunian privat dan eksklusif. Menempati area pengembangan seluas 0,8 hektar, klaster ini menyediakan dua tipe rumah dua lantai yang masing-masing menawarkan dua tipe pilihan.
Pertama, rumah tipe Daisy dengan ukuran luas lahan 60 meter persegi, atau memiliki lebar 5 meter dan panjang 12 meter. Untuk kebutuhan lahan lebih besar, tersedia tipe Daffodil dengan ukuran lahan 72 meter persegi, atau memiliki lebar 6 meter dan panjang 12 meter. Kedua tipe rumah ini, masing-masing menawarkan dua varian pilihan yakni Standard dan Deluxe dengan luas bangunan yang berbeda.
Varian Standard pada tipe Daisy menyediakan dua kamar tidur dan luas bangunan 56 meter persegi sementara varian Deluxe dengan tiga kamar tidur dan luas bangunan lebih besar mencapai 64 meter persegi. Pada tipe Daffodil tersedia varian Standard dengan dua kamar tidur dan luas bangunan 71 meter persegi, sementara untuk varian Deluxe menawarkan tiga kamar tidur dan luas bangunan 82 meter persegi.
Menjawab kebutuhan calon konsumen, Perseroan telah menyiapkan rumah contoh klaster Dadelion di Graha Natura. Rumah contoh dengan tipe Daisy Deluxe ini memiliki luas lahan 5 x 12 meter persegi dengan luas bangunan 64 meter presegi.
Dirancang oleh studio desain interior Akodhyat & Partners, rumah contoh ini mengusung konsep modern urban yang sesuai untuk keluarga serta profesional muda. Penataan ruang yang dihadirkan membuat hunian tetap terkesan lapang, dan dapat mendukung penghuninya agar selalu aktif dan produktif.
Tania A. Lestiani Head Designer Akodhyat & Partners menjelaskan fungsi ruang pada rumah-rumah di klaster ini dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain menyediakan kamar tidur standar yang dapat difungsikan juga sebagai ruang kerja, pada lantai dasar juga terdapat area servis yang menyatu dengan dapur, serta area penyimpanan barang di bawah tangga.
“Pada zaman di mana kebutuhan akan rumah yang sehat semakin tinggi, dibutuhkan penataan ruang yang compact namun dinamis. Salah satunya dengan desain yang multifungsi dan tepat guna serta penggunaan material yang ramah lingkungan dalam kaitannya dengan isu global,” kata Tania lebih lanjut.
Harto Laksono mengakui bahwa keunggulan desain dan tata ruang setiap rumah pada klaster Dandelion ini juga merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen. Ia mengungkapkan bahwa ada kecenderungan konsumen-konsumen saat ini lebih menyukai rumah-rumah yang compact dan fungsional. Permintaan terhadap unit-unit rumah dengan ukuran besar semakin sedikit, namun sebaliknya kebutuhan terhadap rumah-rumah compact justru meningkat.
“Cara berpikir konsumen mulai bergeser. Mereka justru tidak mau rumahnya terlalu besar karena akan merepotkan dalam mengelola dan butuh biaya besar untuk perawatan. Maka kami optimistik klaster Dandelion akan diserap pasar dengan baik,” ujarnya lebih lanjut.
Graha Natura merupakan salah satu pengembangan residensial terpadu yang dikembangkan oleh Perseroan di Surabaya Barat. Berlokasi strategis dan dapat ditempuh hanya 10 menit dari CBD Surabaya Barat dan 20 menit dari gerbang tol Satelit, kawasan ini memiliki kemudahan akses ke berbagai pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hiburan.
Didukung dengan konsep dan tata kelola lingkungan yang baik, Graha Natura telah mendapatkan beragam penghargaan di tingkat nasional. Perseroan melengkapi kawasan tersebut dengan sedikitnya 10.000 pohon dari 1.000 jenis pohon yang akan tersebar di dalam kawasan. Tersedianya fasilitas area terbuka seluas 1,2 hektar, yang terdiri dari danau buatan, jogging track, area F&B, playground, serta area untuk penyelenggaraan kegiatan yang dapat dimanfaatkan sebagai area komunal bagi penghuni.***